Monday, 24 September 2012

Sejarah Perkembangan Islam Di Negara Turki




Republik Turki ( bahasa Turki) : Türkiye Cumhuriyeti ) disebut Türkiye ( bahasa) : Türkiye ) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia . Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara


Turki berbatasan dengan laut hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Ajerbaijan dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan.
Turki adalah sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekular, dan bersatu. Sistem politiknya didirikan pada tahun 1923 di bawah pimpinan Mustafa Kemal Atatürk setelah kejatuhan Khilafah Ottoman .

Bagaimana Islam masuk ke Turki ?
Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul).
Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat .
Setelah Osman I meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian merambah sampai ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Dan menjadi awal penyebaran agama Islam di Eropa
PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM DI TURKI
P erkembangan hukum Islam di Turki dapat dibagi  ke dalam tiga periode besar yaitu: periode awal (650-1250), periode pertengahan (1250-1800), dan periode modern (1800 sampai sekarang).

Pada periode awal, hukum Islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan ajaran Alquran dan Sunnah bahkan cenderung tradisional dan konservatif.


Pada periode pertengahan sudah ada usaha untuk memasukkan hukum Islam ke dalam perundang-undangan negara. Dan di akhir periode pertengahan tersebut pemikiran pembaharuan hukum Islam sudah mulai muncul.
Pada periode modern terjadi pembaruan besar-besaran di Turki termasuk upaya Turkinisasi Hukum Islam yang dipelopori oleh Mustafa Kemal.
1.    TEMPAT – TEMPAT BERSEJARAH ISLAM DI TURKI
2.    G edung Blue Mosque (Masjid Biru), yang dibangun Sultan Mohammad (abad ke-13). Hiasan lampu di seluruh ruangan, aneka keramik dinding biru diselingi kaligrafi bagai ukiran.
3.    Bangunan Aya Sofia di masa Romawi adalah sebuah gereja Setelah Constatinopel berpindah ke tangan kerajaan Islam, maka Sulthan Mehmed (1451-1481) mer u bah Aya Sofiya menjadi m a sjid.
4.    TOKOH - TOKOH ISLAM DI TURKI
5.    Sultan Muhammad Al-Fatih, Sang Pembuka Istanbul Sejak kecil Ia telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan K ostantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menaklukan Konstantinopel. .
6.    Suleiman I Sultan Suleiman I atau Suleiman Al-Qanuni (6 November 1494 – 5 /6 September1566 adalah Sultan dan Khalifah Turki Utsmani .S ultan Sulaiman berhasil menyebarkan Islam hingga ke tanah Balkan di Eropa meliputi Hongaria, Beograd, Austria, benua Afrika dan Teluk Persia. Dilahirkan di Trabzon . Di awal usia 7 tahun, ia telah dididik dengan ilmu kesusasteraan, sains, sejarah, agama dan taktik ketentaraan di Istana Topkapi, Istanbul


MESJID BIRU (BLUE MOSQUE) ISTAMBUL, TURKEY



Mesjid ini disebut “mesjid biru” karena kubah penutupnya berwarna biru. Bangunan ini berada di Istambul Turki dan dibangun oleh Sultan Ahmed I pada tahun 1609 dan selesai pada 1612. Sultan Ahmed membangun Masjid Biru untuk menandingi bangunan Hagia Sopia buatan kaisar Bizantium yaitu Constantin I, Hagia Sopia berada satu blok dari Masjid Biru. Hagia Sopia dulunya adalah Gereja Bizantium sebelum jatuh ke daulah Turki Otoman pada tahun 1453 M . Masjid Biru memiliki 6 menara, diameter kubah 23,5 meter dan tinggi kubah 43 meter, kolom beton berdiameter 5 meter.

Masjid ini adalah satu dari dua buah masjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana. Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Mekkah saat itu, Sultan Ahmad mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram. Yang menarik, sebuah rantai besi yang berat dipasang di atas pintu gerbang masjid sebelah barat. Di masa lalu, hanya Sultan yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendarai kuda, dan rantai ini dipasang agar Sultan menundukkan kepalanya saat melintas masuk agar tidak terantuk rantai tersebut. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Ilahi.
 
Selain pemandangan yang indah, Istanbul memang dipenuhi bangunan cantik bersejarah. Tidak jauh dari Masjid Biru, terdapat museum Aya Sofia. Selain terkenal dengan keindahan arsitekturnya, Aya Sofia sangat unik karena sejarahnya, yaitu pertama dibangun sebagai katedral [pada masa Konstantinopel], lalu diubah menjadi masjid selama 500 tahun dan sejak pemerintahan sekuler Republik Turki menjadi museum sampai saat ini. Belum lagi istana Topkapi yang menyimpan beberapa peninggalan Rasulullah.

Masjid Biru, hingga kini, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Masuk dalam kompleks masjid terbesar di Istanbul ini, kita melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan yang rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut kita sebelum memasuki bagian dalam kompleks masjid.

Untuk menghormati masjid, wisatawan harus berpakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Wanita harus mengenakan kerudung. Penjaga selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk. Begitu sampai di dalam, sejumlah tamu Muslim melakukan shalat sunah masjid. Sementara sebagian lain memandang masjid dari bagian shaf belakang. Sebab, bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak bershalat.
Dari luar, tampaknya tak ada alasan karya arsitek Mehmet Aga yang dibangun pada 1609-1616 ini disebut dengan nama Masjid Biru. Barulah setelah kita masuk ke dalam, tampak bahwa interior masjid ini dihiasi 20.000 keramik dari Iznik — kawasan Turki yang terkenal menghasilkan keramik nomor wahid — berwarna biru, hijau, ungu, dan putih.

Ornamen bunga-bungaan dan tanaman bersulur itu tampak sangat indah memendarkan warna biru saat ditimpa cahaya matahari yang masuk lewat jendela 260 kaca patri.


Terdapat pilar-pilar marmer dan lebih dari 200 jendela kaca patri dengan berbagai desain yang memancarkan cahaya dari luar dengan dibantu chandeliers. Dalam chandeliers diletakkan telur burung unta untuk mencegah laba-laba membuat sarang di situ. Dekorasi lainnya adalah kaligrafi ayat-ayat Al Qur’an yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari, salah satu kaligrafer terbaik pada masa itu.




Elemen penting dalam masjid ini adalah mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel di atasnya. Tembok disekitarnya dipenuhi dengan keramik. Masjid ini didesain agar dalam kondisi yang paling penuh sekalipun, semua yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar Imam.


 # Masjid ini terletak di Jalan Baabul Wazier, Dibangun pada tahun 1327 oleh Syamsudien Aq sunqur, menantu dari Sultan Nassir Mohammad Ibn Qolawwun..Kata Aq Sunqur sendiri berasal dari bahasa Parsi (Iran) yang artinya Paruh  putih. Aq=paruh Sunqur=putih. Dalam peta terlihat: No 1 adalah Istana Alin Aq, No 2. Komplek Khayer Bek, No 3. Blue Mosque. 
#
# Di dunia ini ada 3 masjid yang dinamakan Blue Mosque ( Masjid Biru):
# - Masjid Sultan Ahamd di Istambul Turki.
# - Masjid Amira Fatimah di Asfahaan Iran.
# - dan Masjid Aqsunqur di Cairo Egypt.

    * Didalamnya kita dapati beberapa makam yaitu :
    * 1. Ibrahim Aga Mustahfazan, yang berada di kamar yang sebelumnya adalah kamar untuk menghafal al Qur'an lalu dijadikan tempat makam beliau..Di kamar ini terlihat gabungan dua disnasti, yang pertama dari dinasti mammalik, ornament marmer khas mammalik, lalu ke atasnya adalah Turki usmani, berupa tempelan keramik khas berwarna majolica, blue, sehingga orang barat menyebutnya Blue Mosque...Tak lupa langit2 kubah yang sangat bagus ornamentnya..Hal serupa terlihat di seluruh masjid ini..Ibrahim Aga Mustahfazan, adalh orang yang merenovasi masjid ini, beliaulah yang membawa keramik dari turki Iznik ini untuk menghias Masjid.

2. Syamsudien Aqsunqur, pendiri masjid ini pada masa mammalik, terlihat sederhana, karena mereka (kaum Mammalik) lebih mementingkan mendirikan masjid dan kemewahannya dibanding makam untuk dirinya..Namun sebagaimana mengikuti makam Rasulullah SAW, diatasnya dibangun kubah.

3. Alaudien Kuchuk, kakak dari Sultan Hassan putra Sultan Nassir Mohammad Ibn Qolawwun,

Umur masjid ini sudah sangat tua, terlihat sangat terurus, namun kita akan mendapat guide yang sangat istimewa, sangat ramah dan selalu tanggap untuk menjawab semua pertanyaan kita. Masuk ke masjid dengan gratis. dan kita bisa naik ke menaranya dan bisa melihat sekeliling area masjid yang sangat indah, penuh dengan sejarah.

Di Mihrab masjid, terlihat gabungan berbagai macam seni. Tiang yang menyangga ada dua gaya yaitu berasal dari Aswan, khas mesir yang berupa tiang2 yang bulat dan besar, dan yang berasal dari gaya Romawi yang berbentuk marmer yang bersegi dan putih warnanya. Bisa kita lihat juga mimbar dan sisi mihrab yang merupakan marmer hadiah dari Italy, sesuai dengan sejarah zaman dahulu turki usmani pernah menjajah eropa, agar tidak dikuasai dan dijajah maka Italy memberi banyak hadiah kepada kerajaan Turki Usmani ini, salah satunya dengan memberikan marmer khas Italy.

0 komentar:

Post a Comment